About Me

Kumpulan cerita, ocehan, renungan dan filosofi hasil dari buah pikiran sendiri dicampur aduk dengan buah pikiran orang :D

Selasa, 24 November 2009

LOWONGAN ASTRA MOTOR

Astra Motor adalah salah satu unit bisnis PT. Astra International Tbk yang bergerak dalam bidang distribusi dan retailer sepeda motor HONDA dengan pelayanan after sales yang terpadu. Kami mengundang pribadi-pribadi berkualitas, untuk menempati beberapa posisi berikut :

1. Area Marketing Supervisor ( kode: AMS)
Kualifikasi :
• Pria
• Usia Maksimal 27 tahun
• Pendidikan minimal S1 semua jurusan (fresh graduate are welcome)
• Memiliki minat dan pengalaman di bidang sales dan marketing.
• Bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia.
• IPK Minimal 3,0
• Memiliki pengalaman organisasi
• Dapat bekerjasama dalam tim.
• Memiliki kemampuan komunikasi yang baik
• Memiliki jiwa kepemimpinan

2. P3C (Program Pengembangan Pimpinan Cabang) (kode:P3C)
Kualifikasi:
•Pria atau wanita
•Usia maksimal 27 tahun.
•Pendidikan minimal S1 segala jurusan.
•Bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia.
•IPK minimal 3,0.
•Memiliki pengalaman organisasi.
•Memiliki minat dan pengalaman di bidang marketing.
•Memiliki kemampuan komunikasi yang baik.


3. AR Controller (kode: AR)
Kualifikasi :
• Pria
• Usia Maksimal 26 tahun
• Pendidikan minimal S1 Akuntansi
• Memiliki minat di bidang sales dan marketing.
• IPK Minimal 3,0
• Memiliki kemampuan komunikasi yang baik
• Memiliki kemampuan interpersonal

4. Sparepart Salesman (kode:SE)
Kualifikasi :
• Pria
• Usia Maksimal 26 Tahun
• Pendidikan minimal SMU
• Memiliki minat dan pengalaman di bidang sales dan marketing.
• Memiliki dan bisa mengendarai motor

5. Internal Auditor (kode: IA)
Kualifikasi:
•Pria
•Usia Maksimal 27 tahun.
•Pendidikan minimal S1 Akuntansi.
•IPK minimal 3,0
•Memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
•Memiliki pengalaman organisasi.

6. Administrasi (kode:adm)
Kualifikasi:
•Pria atau wanita
•Pendidikan minimal D3 segala jurusan.
•IPK minimal 3,0
•Usia maksimal 24 tahun.

7. Technical Service ( kode:TS)
Kualifikasi:
•Pria
•Usia maksimal 27 tahun.
•Pendidikan minimal S1 dari jurusan Teknik (industri/mesin/elektro)
•IPK minimal 3,0.
•Memiliki pengetahuan tentang otomotif.
•Memiliki pengalaman organisasi.
•Memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

8. Asisten Supervisor Marketing (kode: ASS)
Kualifikasi:
•Pria
•Usia maksimal 27 tahun.
•Pendidikan minimal S1 segala jurusan.
•IPK minimal 3,0.
•Memiliki pengalaman berorganisasi

Kirimkan CV, surat lamaran dan photo berwarna dengan mencantumkan kode posisi pada subject email paling lambat 30 November 2009, ke:

Email:
recruitment@hso.astra.co.id

Pos:
HRD Departement
PT. Astra International – Honda
Komplek Astra International Ged. B lt. 5
Jl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter
Jakarta Utara

Sabtu, 21 November 2009

Edit-Edit Picture.

hehehe...
Ni Cu, jaman mudanya kakek sama nenek pacaran. Jaman dulu gak ada foto berwarna, Ni foto udah 70 tahun cu. Dulu jamannya presidennya pak eSbeYe.


hehehe...

Iseng... Bikin Gambar GIFF..

Iseng-iseng bikin gambar yang bisa jalan, bukan animasi si, cma geser-geser aja. Udah jadi , now try to disply in this land.. hoyo,, iso gak yo..

cek-cek-cek


hiks,, ternyata gak jalan,, hiks,, ya uda,, gak papa de,, di file aja.. hehe..

1. FASE SIRATH (MELEWATI JEMBATAN)

Sabtu pagi, hehe,, ngantor, kerjar lemburan. Tapi males kerja, jadi ya baca-baca artikel aja di eramuslim. Entah kenapa akhir-akhir ini seneng baca-baca artikel di media muslim ini. Padahal biasanya males banget. Paling banter buka Facebook sama KasKus, tapi sekarang jadi lebih prefer ke Eramuslim.com. Setelah baca-baca judul thrednya, akhirnya masuk deh ke kolom life management, klik... eh nemu deh artikel kek di bawah ni ,

(panjang si tapi coba tegarkan matamu untuk membaca,, insyaAlloh ada ibrahnya :D)

"Shirath ialah jembatan yang membentang di atas Neraka Jahannam dan menghubungkan ke Syurga . Setiap manusia beriman, termasuk Rasulullah Saw sendiri pasti melewati Shirath ini. Bagi mereka yang ketika hidup di dunia beriman kepada Allah, mengamalkan konsekuensi-konsekuensi keimanan itu dalam bentuk Ibadah dan Khilafah di atas muka bumi, mereka melewatinya dengan aman dan selamat. Bagi manusia pendurhaka, pembankang, penipu, penzalim, penjahat, koruptor dan seterusnya, mereka tidak mampu menyeberanginya dan akan tegelincir dan jatuh ke dalam Neraka Jahannam yang berada di bawahnya. Allah menjelaskannya dalam surat Maryam berikut :

وَإِنْ مِنْكُمْ إِلا وَارِدُهَا كَانَ عَلَى رَبِّكَ حَتْمًا مَقْضِيًّا (71) ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا (72)

Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi (melewati) Neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan(71) Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang Bertaqwa dan membiarkan orang-orang yang lalim di dalam Neraka dalam keadaan berlutut. (72) (Q.S. Maryam (19) : 71-72)

(hmm, aku bisa selamat gak ya? :-S)
Para pengikut Rasul yang selama dalam hidup mereka mentauhidkan (mengesakan) Allah Tuhan Pencipta, baik yang taat maupun yang durhaka atau lalai menjalankan petunjuk-Nya ketika hidup di dunia, termasuk juga orang-orang munafik (orang-orang yang tidak serius beriman dan berpura-pura dalam keimanan) semuanya melewati Shirath. Mereka melewatinya setelah semua manusia yang kafir (mengingkari kebenaran Allah dan para Rasul-Nya) dan juga orang-orang musyrik (menyekutukan) Allah ketika hidup di dunia, digiring dan dilemparkan ke dalam Neraka.

Kondisi orang-orang Mu’min yakni yang beriman kepada Allah Tuhan Pencipta dan mentauhidkan-Nya sewaktu mereka hidup di dunia, tidak sama dan tergantung pada kualitas iman dan amal shaleh mereka. Bagi mereka yang menjalankan nilai-nilai keimanan dan tauhid dengan baik dan utuh selama mereka hidup di dunia, mereka mendapatkan cahaya yang menerangi jalan mereka ketika melewati Shirath menuju Syurga. Allah menjelaskannya dalam surat Al-Hadid (57) berikut :

يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (12)
)"Yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang Mu’min laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka): "Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) Syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang banyak. (Q.S. Al-Hadid (57) : 12)

(Ngeri ih,, tapi pasti bakal terjadi, Ya alloh, bimbinglah hambaMu ini. Tunjukkanlah jalan yang lurus, tetap kan hati kami beriman dan beramal hanya pada Mu. )

Adapun orang-orang munafik tidak mendapatkan cahaya itu. Mereka berharap agar orang-orang Mu’min mau menunggu mereka ketika melewati Shirath agar mendapatkan cahaya yang diberikan Allah kepada orang-orang Mu’min. Ini merupakan salah satu bentuk kehinaan yang diberikan Allah kepada orang-orang munafik disebabkan ketika mereka hidup di dunia, mereka selalu bertingkah dan berprilaku yang menyusahkan, menghina dan mengolok-olok orang-orang Mu’min yang serius dan jujur dalam keimanan mereka pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka (orang-orang munafik itu) juga ketika hidup di dunia selalu megharapkan kehancuran orang-orang Mu’min dengan bekerjasama dengan orang-orang kafir. Mereka ragu-ragu terhadap sistem hidup yang Allah turunkan lewat Kitab dan Rasul-Nya, berprasangka buruk terhadap Allah dan Rasul-Nya, serta ditipu oleh angan-angan kosong yang ditiupkan setan (Qarin) kepada mereka. Pada saat mau melewati Shirath, baru mereka menyadari kebenarana iman, sikap dan prilaku orang-orang Mu’min. Allah menjelaskan dalam firman-Nya :

يَوْمَ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ لِلَّذِينَ آمَنُوا انْظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُورِكُمْ قِيلَ ارْجِعُوا وَرَاءَكُمْ فَالْتَمِسُوا نُورًا فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُورٍ لَهُ بَابٌ بَاطِنُهُ فِيهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهُ مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَابُ (13) يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُنْ مَعَكُمْ قَالُوا بَلَى وَلَكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ الأَمَانِيُّ حَتَّى جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ وَغَرَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ (14) فَالْيَوْمَ لا يُؤْخَذُ مِنْكُمْ فِدْيَةٌ وَلا مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مَأْوَاكُمُ النَّارُ هِيَ مَوْلاكُمْ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ (15)

“Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman: "Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu". Dikatakan (kepada mereka): "Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)". Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.(13) Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang Mu’min) seraya berkata: "Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?" Mereka menjawab: "Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (setan) yang amat penipu.(14) Maka pada hari ini tidak diterima tebusan dari kamu dan tidak pula dari orang-orang kafir. Tempat kamu ialah Neraka. Dialah tempat berlindungmu. Dan dia adalah sejahat-jahat tempat kembali.(5) (Q.S. Al-Hadid (57) : 13 – 15)

(Aku termasuk orang munafik bukan ya? keknya gitu deh.. )


Nasib orang-orang munafik itu sama dengan orang-orang kafir (tidak beriman kepada Allah) dan orang-orang musyrik (yang menyekutukan Allah). Bahkan lebih parah agi. Mereka sama-sama dimasukkan ke dalam Neraka Jahannam. Allah menjelaskannya :

بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا (138) الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا (139) وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا (140)

“Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih,(138) (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang Mu’min. Apakah mereka mencari kemuliaan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kemuliaan kepunyaan Allah.(139) Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al Qur'an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan, maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam,(140) (Q.S. An-Nisa’ (4) : 138 – 140)"

Nah, udah dibaca kan?

Moga aja matanya gak puyeng ya, isinya tulisan mua, hehe..

Jadi setelah baca artikel diatas. Aku malah jadi kepikiran, gimana nasib aku nanti ya? klo pas aku lewatin jembatan itu?

Jadi kepikiran juga, selama ini kan aku gak bener ibadahnya, apa aku bisa lolos lewatin jembatan itu? apa aku akan jatuh tergelincir kedalam neraka Jahanam? Naudhubillahi min zalik, jangan sampai. So mulai berusaha jadi muslimah yang baik. Hayoo.. semangat, Kudu bisa. sekarang ganti cita-cita, yang awalnya dunia mulu, sekarang cita-cita aku adalah.. " BISA MELEWATI JEMBATAN DENGAN SELAMAT SEHAT WAL AFIAT SAMPE SURGA".

Ya Alloh bimbinglah hambaMu yang hina ini. :( HambaMu ini atut ya Alloh, atut banget. :(

Jumat, 20 November 2009

Suamiku Partnerku

Pagi ini suasana kantor gak terlalu ngadat kaya kemaren-kemaren, jadi bisa rasa sante. So action go blogging dan baca-baca artikel di web-web tetangga jadi suatu hal yang cukup menyenangkan. hehe,, biasanya kan gak sempet.

Jalan-jalan ke Eramuslim, jadi nemu kolom Jendela Hati dari mam Fifi, baca-baca ujung dibaca ngena sama artikel yang atu ini, yang kek'nya rada pas juga sama suasana hati dan cita-cita seorang wanita (like me, hehe)

Cek it out the land...

"Belum lulus kuliah, semangat masih membara untuk menjadi istri sholihat, menyenangkan bila dipandang,taat bila disuruh, tidak membantah bila takperlu dan pandai masak, bla bla bla, ta,ta,ta, cha, cha,cha...seperti yang ada di buku-buku, dan juga seperti yang dianjurkan dengan semangat oleh guru ngajiku, dulu waktu aku masih muda, dan akhirnya menikahlah kami dengan sukses tepat pada tanggal 25 desember, ketika semua orang berlibur, akupun lembur, dari pagi buta sudah mencoba kain songket yang bingung aku cara pakainya karena kain ini takada ujungnya dan akhirnya terikat dengan sukses dengan bantuan tali rami, hmmm, zaman sekarang dengan melihat gemerlapnya baju pengantin di majalah-majalah, mana mungkin ada pemesanan baju pengantin dengan memakai tali rami seperti yang aku pakai, begitulah proses hari pertama aku menjadi seorang istri, dan bila orang mengatakan selamat menempuh hidup baru, maka bukannya benar lagi istilah itu, benar sekalii, hidup benar-benar baru, karena yang tadinya sendiri, sekarang berdua, bahkan saking seringnya berdua sampai - sampai, ketika sempat merasakan sendiri - sendiri,(suamiku kerja di jedah dan aku tetap di jakarta)aku menjadi keasyikan hampir saja..aku lupa, bahwa aku sudah bersuami. Sehingga ketika beliau pulang,aku baru ingat,aku belum masak nasi.

Namun ditengah segala daya dan usaha menyesuaikan diri dalam bersuami, doa dan usaha kerap kujalankan, karena buatku, suami harus dipertahankan dan jangan sampai diambil orang,karena buatku suami adalah adalah my teacher, my partner,my driver,my trainer,my supervisor, juga sometimes looks like my father, dan tentu saja my money changer( tempat aku menukar uang seribuan menjadi limapuluh ribuan, bila akhir bulan gajiku sebagai guru menipis, he he)dan yang jelas ditangannyalah dan dalam dirinyalah terdapat surga dan nerakaku, karena ridho suami adalah ridhonya ALLOH, demikian sabda nabi SAW, apalagi setelah orangtuaku tak ada, maka setelah berkali kali umrah doaku tetap satu : jadikanlah suamiku sebagai pelindungku, pendampingku dan selalu mencintaiku setelah cintanya padaMu, rasulmu, agamamu ....amiin, karena aku tahu dampak dari ketenanganku sebagai seorang istri, aku jadi mampu berkreasi apa sahaja dan tentu saja mendidik anak - anakku dengan semangat, sebagai seorang ibu karena ada seseorang yang selalu mendukungku.

Dalam gelap malam sholat tahajudku, aku mengambil kesimpulan,ketika suamiku tidak ada disebelahku, bahwa : “sebagai ibu, seorang istri perlu ketenangan agar dia mampu mendidik anak - anaknya dengan baik..”"

Nah begono,
Udah di baca kan?
sumbernya dari SINI
hmm, jadi menguatkan tekad buat jadi istri solehah ni, kek'nya tantangannya kerasa dech,, :D
kapan ya?
hehehehe...

Kamis, 19 November 2009

Amal Perbuatan Yang Memudahkan Mukmin Menyeberangi Jembatan Neraka

EraMuslim, Sebagaimana sudah kita ketahui setiap Ahli Tauhid sebelum berhak mencapai pintu gerbang surga diharuskan melewati ujian berat yaitu menyeberangi jembatan yang membentang di atas Neraka Jahannam. Nabi shollallahu ’alaih wa sallam melukiskan jembatan itu sebagai lebih tipis dari sehelai rambut dan lebih tajam dari sebilah pedang. Ada mereka yang sukses menyeberanginya, ada yang sukses namun terluka kena sabetan duri-duri dan besi-besi kait yang merobek sebagian anggota tubuhnya sementara ada yang gagal sehingga terjatuh dan terjerembab dengan wajahnya terlebih dahulu masuk ke dalam api menyala-nyala Neraka Jahannam.

وَلِجَهَنَّمَ جِسْرٌ أَدَقُّ مِنْ الشَّعْرِ وَأَحَدُّ مِنْ السَّيْفِ عَلَيْهِ كَلَالِيبُ وَحَسَكٌ يَأْخُذُونَ مَنْ شَاءَ اللَّهُ وَالنَّاسُ عَلَيْهِ كَالطَّرْفِ وَكَالْبَرْقِ وَكَالرِّيحِ وَكَأَجَاوِيدِ الْخَيْلِ وَالرِّكَابِ وَالْمَلَائِكَةُ يَقُولُونَ رَبِّ سَلِّمْ رَبِّ سَلِّمْ فَنَاجٍ مُسَلَّمٌ وَمَخْدُوشٌ مُسَلَّمٌ وَمُكَوَّرٌ فِي النَّارِ عَلَى وَجْهِهِ

“Dan Neraka Jahannam itu memiliki jembatan yang lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang. Di atasnya ada besi-besi yang berpengait dan duri-duri yang mengambil siapa saja yang dikehendaki Allah. Dan manusia di atas jembatan itu ada yang (melintas) laksana kedipan mata, ada yang laksana kilat dan ada yang laksana angin, ada yang laksana kuda yang berlari kencang dan ada yang laksana onta berjalan. Dan para malaikat berkata: ”Rabbi sallim. Rabbi sallim.” ( ”Ya Allah, selamatkanlah. Selamatkanlah.”) Maka ada yang selamat, ada yang tercabik-cabik lalu diselamatkan dan juga ada yang digulung dalam neraka di atas wajahnya.” (HR Ahmad 23649)

Setiap orang yang mengaku beriman sudah barang tentu berharap dirinya masuk ke dalam golongan mereka yang selamat menyeberanginya sehingga berhak masuk Surga dan dijauhkan dari azab api neraka. Namun pertanyaannya ialah bagaimana hal itu bisa tercapai? Apa syarat-syarat agar seorang Mukmin berhak menikmati kesuksesan tersebut? Sebenarnya dalam hadits lain Nabi shollallahu ’alaih wa sallam telah mengisyaratkan sebagian jawabannya.

إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَدْعُو النَّاسَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَسْمَائِهِمْ سِتْرًا مِنْهُ عَلَى عِبَادِهِ، وَأَمَّا عِنْدَ الصِّرَاطِ، فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُعْطِي كُلَّ مُؤْمِنٍ نُورًا، وَكُلَّ مُؤْمِنَةٍ نُورًا، وَكُلَّ مُنَافِقٍ نُورًا، فَإِذَا اسْتَوَوْا عَلَى الصِّرَاطِ سَلَبَ اللَّهُ نُورَ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ، فَقَالَ الْمُنَافِقُونَ انْظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُورِكُمْ وَقَالَ الْمُؤْمِنُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنا فَلا يَذْكُرُ عِنْدَ ذَلِكَ أَحَدٌ أَحَدًا

“Allah akan memanggil umat manusia di akhirat nanti dengan nama-nama mereka ada tirai penghalang dari-Nya. Adapun di atas jembatan Allah memberikan cahaya kepada setiap orang beriman dan orang munafiq. Bila mereka telah berada di tengah jembatan, Allah-pun segera merampas cahaya orang-orang munafiq. Mereka menyeru kepada orang-orang beriman: ”Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebagian dari cahaya kamu.” (QS Al-Hadid ayat 13) Dan berdoalah orang-orang beriman: ”Ya Rabb kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami.”(QS At-Tahrim ayat 8) Ketika itulah setiap orang tidak akan ingat orang lain.” (HR Thabrani 11079)

Di antara solusinya ialah seorang mukmin mesti mengupayakan agar dirinya kelak memiliki cukup cahaya agar mampu menyeberangi kegelapan dan panasnya neraka. Sebab pada saat akan menyeberangi jembatan tersebut setiap orang dibekali Allah cahaya agar mampu melihat jalan yang sedang ditelusurinya di atas jembatan tersebut. Dan bila ia termasuk mukmin sejati cahaya yang diterimanya itu akan setia menemani dan menyinari dirinya sepanjang penyeberangan itu hingga sampai ke ujung menjelang pintu surga. Namun jika ia termasuk orang yang imannya bermasalah lantaran begitu banyak dosanya, apalagi kalau ia termasuk orang munafik, maka di tengah perjalanan menyeberangi jembatan Allah tiba-tiba padamkan cahaya yang menemaninya sehingga ia dibiarkan dalam kegelapan dan akibatnya ia menjadi tersesat dan terjatuh ke dalam api neraka.

Begitu cahaya orang-orang munafik itu mendadak dipadamkan Allah, maka mereka akan berteriak panik dan memohon kepada orang-orang beriman sejati agar dibagi sebagian cahaya yang setia menemani mukmin sejati itu. Sungguh gambaran mengerikan yang dengan jelas diuraikan Allah di dalam ayat-ayat berikut ini:

مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ وَلَهُ أَجْرٌ كَرِيمٌ

يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ يَوْمَ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ لِلَّذِينَ آَمَنُوا

انْظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُورِكُمْ قِيلَ ارْجِعُوا وَرَاءَكُمْ فَالْتَمِسُوا نُورًا

فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُورٍ لَهُ بَابٌ بَاطِنُهُ فِيهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهُ مِنْ قِبَلِهِ

الْعَذَابُ يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُنْ مَعَكُمْ قَالُوا بَلَى وَلَكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ

أَنْفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ الْأَمَانِيُّ حَتَّى

جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ وَغَرَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ فَالْيَوْمَ لَا يُؤْخَذُ مِنْكُمْ فِدْيَةٌ وَلَا

مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مَأْوَاكُمُ النَّارُ هِيَ مَوْلَاكُمْ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ

”Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak, (yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mu'min laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka): "Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang banyak. Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman: "Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu". Dikatakan (kepada mereka): "Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)". Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa. Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mu'min) seraya berkata: "Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?" Mereka menjawab: "Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu. Maka pada hari ini tidak diterima tebusan dari kamu dan tidak pula dari orang-orang kafir. Tempat kamu ialah neraka. Dialah tempat berlindungmu. Dan dia adalah sejahat-jahat tempat kembali.” (QS Al-Hadid ayat 11-15)

Lalu apakah amal perbuatan yang akan menyebabkan seorang mukmin memiliki cukup cahaya untuk sukses menyeberangi jembatan itu? Ternyata, di antaranya ialah kesungguhan seorang mukmin untuk bertaubat dari dosa-dosa yang selama ini dia kerjakan. Inilah yang disebut dengan aktifitas Taubatan Nasuhan (Taubat Yang Murni). Taubatan Nasuha inilah yang akan menyebebkan seorang mukmin memperoleh cahaya yang disempurnakan untuk sukses menyeberangi jambatan Neraka. Bukan taubat musiman alias taubat yang tidak menyebabkan seseorang benar-benar meninggalkan perbuatan dosa yang dilakukannya. Perhatikanlah ayat Allah berikut ini:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آَمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

”Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan Taubatan Nasuhan (taubat yang semurni-murninya), mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS At-Tahrim ayat 8)

Al-Hakim meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, dari Nabi shollallahu ’alaih wa sallam, beliau bersabda: ”Shirath itu setajam pedang dan sangat menggelincirkan.” Beliau melanjutkan: ”Lalu mereka melintas sesuai dengan cahaya yang mereka miliki. Maka di antara mereka ada yang melintas secepat meteor, ada pula yang melintas secepat kedipan mata, ada pula yang melintas secepat angin, ada pula yang melintas seperti orang berlari, dan ada pula yang berjalan dengan cepat. Mereka melintas sesuai amal perbuatan mereka, hingga tibalah saat orang yang cahayanya ada di jari jempol kedua kakinya melintas, satu tangannya jatuh, dan satu tangannya lagi menggantung, satu kakinya jatuh dan satu kakinya lagi menggantung, kedua sisinya terkena api neraka.”

Kedua, seorang Mukmin akan dijamin memiliki cukup cahaya saat menyeberangi jembatan di atas Neraka jika ia rajin berjalan ke masjid dalam kegelapan untuk menegakkan sholat wajibnya semata ingin meraih keridhaan Allah. Nabi bersabda:

بَشِّرْ الْمَشَّائِينَ فِي الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan menuju masjid-masjid dalam kegelapan dengan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat.” (HR Ibnu Majah 773)

Nabi shollallahu ’alaih wa sallam seringkali ketika berjalan menuju ke masjid berdoa dengan doa sebagai berikut:

اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي بَصَرِي نُورًا وَفِي سَمْعِي نُورًا

وَعَنْ يَمِينِي نُورًا وَعَنْ يَسَارِي نُورًا وَفَوْقِي نُورًا وَتَحْتِ

نُورًا وَأَمَامِي نُورًا وَخَلْفِي نُورًا وَاجْعَلْ لِي نُورًا

“Ya Allah jadikanlah cahaya dalam hatiku, dalam penglihatanku, dalam pendengaranku, di sebelah kananku, di sebelah kiriku, di sebelah atasku, di sebelah bawahku, di depanku, di belakangku dan jadikanlah aku bercahaya.” (HR Bukhary 5841)

Ketiga, seorang Mukmin akan sukses menyeberangi jembatan neraka bila ia melindungi sesama mukmin dari kejahatan orang Munafik. Dan sebaliknya barangsiapa yang mengucapkan perkataan buruk untuk mencemarkan seorang Muslim, maka Allah akan menghukumnya dalam bentuk ia ditahan di atas jembatan neraka hingga dosa ucapannya menjadi bersih.

مَنْ حَمَى مُؤْمِنًا مِنْ مُنَافِقٍ أُرَاهُ قَالَ بَعَثَ اللَّهُ مَلَكًا يَحْمِي

لَحْمَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ وَمَنْ رَمَى مُسْلِمًا بِشَيْءٍ يُرِيدُ

شَيْنَهُ بِهِ حَبَسَهُ اللَّهُ عَلَى جِسْرِ جَهَنَّمَ حَتَّى يَخْرُجَ مِمَّا قَالَ

“Barangsiapa melindungi seorang Mukmin dari kejahatan orang Munafik, Allah akan mengutus malaikat untuk melindungi daging orang itu –pada hari Kiamat- dari neraka jahannam. Barangsiapa menuduh seorang Muslim dengan tujuan ingin mencemarkannya, maka Allah akan menahannya di atas jembatan neraka jahannam hingga orang itu dibersihkan dari dosa perkataan buruknya.” (HR Abu Dawud 4239)

Saudaraku, sungguh kita semua sangat membutuhkan cahaya yang mencukupi untuk menyeberangi jembatan neraka dengan selamat. Semoga Allah masukkan kita bersama ke dalam golongan Mukmin sejati. Semoga Allah bersihkan hati kita bersama dari penyakit kemunafikan. Sebab kemunafikan akan menyebabkan cahaya seseorang tiba-tiba padam saat menyeberangi jembatan neraka sehingga ia menjadi tergelincir lalu jatuh ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Na’udzubillahi min dzalika...!

اَللَّهُمَّ طَهِّرْ قُلُوبَنَا مِنَ النِّفَاق وَ اَعْمَالَنَا مِنَ الرِّيَاء وَ أَلْسِنَتَنَا مِنَ الْكَذِب وَ أَعْيُنَنَا مِنَ الخِْيَانَة إِنَّكَ تَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُن وَ مَا تُخْفِ الصُّدُور

Ya Allah, bersihkanlah hati kami dari kemunafikan, dan ‘amal perbuatan kami dari riya dan lisan kami dari dusta serta pandangan mata kami dari khianat. Sesungguhnya Engkau Maha Tahu khianat pandangan mata dan apa yang disembunyikan hati.

Kiamat “2012” dan Yahudi Pun Tertawa

EraMuslim.com, Saat ini, film Hollywood “2012” tengah menyedot perhatian orang seluruh dunia. Tampaknya misteri kiamat telah membuat orang penasaran dan setidaknya melihat “gambaran” kiamat.

Film ini dibuat oleh Rolland Emmerich—seorang Yahudi. Film-filmnya hampir selalu tentang kiamat atau bencana dunia. Lantas, bagaimana dengan tanggapan orang Yahudi sendiri?

Menariknya, di balik eforia, dan ketakutan dari dampak film ini, orang-orang Yahudi sendiri ternyata menertawakan film ini.

Rebbetzin Esther Jungeris, seorang penulis Yahudi yang produktif mengatakan bahwa dalam kitab suci Yahudi sendiri tidak pernah disebutkan kapan akan datangnya kiamat. “Akan terjadi pada Jumat siang, tapi tidak ada cara untuk mengetahui kapan akan datang Shabbos (hari Jumat) ini.” ujarnya.

Rabi Berel Wein, direktur The Destiny Foundation mengatakan bahwa Yahudi tidak benar-benar tertarik berspekulasi akan hal-hal seperti ini.

Sedangkan Niles Elliet Goldstein, rabi dari The New Shul di Manhattan megnatakan, “Kiamat tidak akan tiba pada tahun 2012!”

Beginilah selalu orang-orang Yahudi, memutar-mutar dunia sesuai dengan yang mereka inginkan, sementara mereka sendiri terkekeh-kekeh menertawakan kebodohan orang-orang di seluruh dunia yang hanya mampu mengikut kemana hidung mereka diarahkan! (sa/jewishweek)

Kiamat “2012” dan Yahudi Pun Tertawa

EraMuslim.com, Saat ini, film Hollywood “2012” tengah menyedot perhatian orang seluruh dunia. Tampaknya misteri kiamat telah membuat orang penasaran dan setidaknya melihat “gambaran” kiamat.

Film ini dibuat oleh Rolland Emmerich—seorang Yahudi. Film-filmnya hampir selalu tentang kiamat atau bencana dunia. Lantas, bagaimana dengan tanggapan orang Yahudi sendiri?

Menariknya, di balik eforia, dan ketakutan dari dampak film ini, orang-orang Yahudi sendiri ternyata menertawakan film ini.

Rebbetzin Esther Jungeris, seorang penulis Yahudi yang produktif mengatakan bahwa dalam kitab suci Yahudi sendiri tidak pernah disebutkan kapan akan datangnya kiamat. “Akan terjadi pada Jumat siang, tapi tidak ada cara untuk mengetahui kapan akan datang Shabbos (hari Jumat) ini.” ujarnya.

Rabi Berel Wein, direktur The Destiny Foundation mengatakan bahwa Yahudi tidak benar-benar tertarik berspekulasi akan hal-hal seperti ini.

Sedangkan Niles Elliet Goldstein, rabi dari The New Shul di Manhattan megnatakan, “Kiamat tidak akan tiba pada tahun 2012!”

Beginilah selalu orang-orang Yahudi, memutar-mutar dunia sesuai dengan yang mereka inginkan, sementara mereka sendiri terkekeh-kekeh menertawakan kebodohan orang-orang di seluruh dunia yang hanya mampu mengikut kemana hidung mereka diarahkan! (sa/jewishweek)