About Me

Kumpulan cerita, ocehan, renungan dan filosofi hasil dari buah pikiran sendiri dicampur aduk dengan buah pikiran orang :D

Selasa, 09 Februari 2010

Resep Love Cake (Kue CINTA)

1.siapkan perhatian.
2.siapkan peralatan bantu
- al-qur'an
- alat sholat
- air untuk wudhu
- buku-buku bacaan tentang aqidah akhlak ( tauhid )
- dan peralatan pendukung lainnya yang sekiranya perlu, karena tiap-tiap item beda tipikal penanganannya.
2. siapkan mental yang kuat.
3. jauhkan diri dari rasa takut.
4. coba lakukan test koreksi diri. Mintalah bantuan orang di sekitar Anda sebagai bahan pembanding pendapat Anda.
5. Cobalah resep kue yang ada di bawah ini..


RESEP KUE CINTA

bahan :
1 pria takut Tuhan,

1 wanita takut Tuhan,

100% Komitmen,

2 pasang restu orang tua,

1 botol kasih sayang murni.

bumbu:
20 galon doa,

1 balok besar humor,

25 gr rekreasi,

2 sendok teh telpon-telponan,

Semuanya diaduk hingga merata dan
mengembang.

- Pilih pria dan wanita yang benar-benar matang dan seimbang.
- Jangan yang satu terlalu tua dan yang lainnya terlalu muda karena dapat mempengaruhi kelezatan (sebaiknya dibeli di toserba bernama TEMPAT IBADAH,walaupun agak jual mahal tapi mutunya terjamin.)
- Jangan beli di pasar yang bernama DISKOTIK atau PARTY karena walaupun modelnya bagus dan harum baunya tapi kadang menipu konsumen atau kadang menggunakan zat pewarna yang bisa merusak kesehatan.
- Gunakan Kasih sayang cap"IMAN, HARAP & KASIH" yang telah mendapatkan penghargaan ISO dari Departemen Kesehatan dan Kerohanian.

CARA MEMASAK:

- Pria dan Wanita dicuci bersih, buang semua masa lalunya sehingga tersisa niat yang murni.

- Siapkan loyang yang telah diolesi dengan komitmen dan restu orang tua secara merata.

- Masukkan niat yang murni ke dalam loyang dan panggang dengan api cinta, merata sekitar 30 menit di depan penghulu dan Tuhan

- Biarkan di dalam loyang tadi dan sirami dengan semua bumbu di atas.
- Kue siap dinikmati.

Catatan:

Kue ini dapat dinikmati oleh pembuatnya seumur hidup dan paling enak dinikmati dalam keadaan kasih yang hangat. Tapi
kalau sudah agak dingin, tambahkan lagi humor segar secukupnya, rekreasi sesuai selera, serta beberapa galon doa kemudian dihangatkan lagi di oven bermerek "Tempat Ibadah" diatas api cinta. Setelah mulai hangat, jangan lupa telepon- teleponan bila berjauhan.

Selamat mencoba, dijamin semuanya 100% Halal koq!

Senin, 08 Februari 2010

Tour De Tangkuban Prahu

This is a little story about our tour to the Tangkuban Prahu West Java.
Tangkuban Perahu, or Tangkuban Parahu in local Sundanese dialect, is an active volcano 30 km north of the city of Bandung, the provincial capital of West Java, Indonesia. It is a popular tourist attraction where tourists can hike or ride to the edge of the crater to view the hot water springs upclose, and buy eggs cooked on its hot surface. This stratovolcano is on the island of Java and last erupted in 1983.

In April 2005 the Directorate of Volcanology and Geological Hazard Mitigation raised an alert, forbidding visitors from going up the volcano. "Sensors on the slopes of the two mountains - Anak Krakatoa on the southern tip of Sumatra Island and Tangkuban Perahu in Java - picked up an increase in volcanic activity and a build up of gases, said government volcanologist Syamsul Rizal."

The name translates roughly to "upturning of a boat" or "upturned boat" in Sundanese, referring to the local legend of its creation. The story tells of "Dayang Sumbi", a beauty who lived in West Java. She cast away her son "Sangkuriang" for disobedience, and in her sadness was granted the power of eternal youth by the gods. After many years in exile, Sangkuriang decided to return to his home, long after the two had forgotten and failed to recognize each other. Sangkuriang fell in love with Dayang Sumbi and planned to marry her, only for Dayang Sumbi to recognize his birthmark just as he was about to go hunting. In order to prevent the marriage from taking place, Dayang Sumbi asked Sangkuriang to build a dam on the river Citarum and to build a large boat to cross the river, both before the sunrise. Sangkuriang meditated and summoned mythical ogre-like creatures -buta hejo or green giants- to do his bidding. Dayang Sumbi saw that the tasks were almost completed and called on her workers to spread red silk cloths east of the city, to give the impression of impending sunrise. Sangkuriang was fooled, and upon believing that he had failed, kicked the dam and the unfinished boat, resulting in severe flooding and the creation of Tangkuban perahu from the hull of the boat.

This is some picture that we could took while we there.