About Me

Kumpulan cerita, ocehan, renungan dan filosofi hasil dari buah pikiran sendiri dicampur aduk dengan buah pikiran orang :D

Sabtu, 21 November 2009

1. FASE SIRATH (MELEWATI JEMBATAN)

Sabtu pagi, hehe,, ngantor, kerjar lemburan. Tapi males kerja, jadi ya baca-baca artikel aja di eramuslim. Entah kenapa akhir-akhir ini seneng baca-baca artikel di media muslim ini. Padahal biasanya males banget. Paling banter buka Facebook sama KasKus, tapi sekarang jadi lebih prefer ke Eramuslim.com. Setelah baca-baca judul thrednya, akhirnya masuk deh ke kolom life management, klik... eh nemu deh artikel kek di bawah ni ,

(panjang si tapi coba tegarkan matamu untuk membaca,, insyaAlloh ada ibrahnya :D)

"Shirath ialah jembatan yang membentang di atas Neraka Jahannam dan menghubungkan ke Syurga . Setiap manusia beriman, termasuk Rasulullah Saw sendiri pasti melewati Shirath ini. Bagi mereka yang ketika hidup di dunia beriman kepada Allah, mengamalkan konsekuensi-konsekuensi keimanan itu dalam bentuk Ibadah dan Khilafah di atas muka bumi, mereka melewatinya dengan aman dan selamat. Bagi manusia pendurhaka, pembankang, penipu, penzalim, penjahat, koruptor dan seterusnya, mereka tidak mampu menyeberanginya dan akan tegelincir dan jatuh ke dalam Neraka Jahannam yang berada di bawahnya. Allah menjelaskannya dalam surat Maryam berikut :

وَإِنْ مِنْكُمْ إِلا وَارِدُهَا كَانَ عَلَى رَبِّكَ حَتْمًا مَقْضِيًّا (71) ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا (72)

Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi (melewati) Neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan(71) Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang Bertaqwa dan membiarkan orang-orang yang lalim di dalam Neraka dalam keadaan berlutut. (72) (Q.S. Maryam (19) : 71-72)

(hmm, aku bisa selamat gak ya? :-S)
Para pengikut Rasul yang selama dalam hidup mereka mentauhidkan (mengesakan) Allah Tuhan Pencipta, baik yang taat maupun yang durhaka atau lalai menjalankan petunjuk-Nya ketika hidup di dunia, termasuk juga orang-orang munafik (orang-orang yang tidak serius beriman dan berpura-pura dalam keimanan) semuanya melewati Shirath. Mereka melewatinya setelah semua manusia yang kafir (mengingkari kebenaran Allah dan para Rasul-Nya) dan juga orang-orang musyrik (menyekutukan) Allah ketika hidup di dunia, digiring dan dilemparkan ke dalam Neraka.

Kondisi orang-orang Mu’min yakni yang beriman kepada Allah Tuhan Pencipta dan mentauhidkan-Nya sewaktu mereka hidup di dunia, tidak sama dan tergantung pada kualitas iman dan amal shaleh mereka. Bagi mereka yang menjalankan nilai-nilai keimanan dan tauhid dengan baik dan utuh selama mereka hidup di dunia, mereka mendapatkan cahaya yang menerangi jalan mereka ketika melewati Shirath menuju Syurga. Allah menjelaskannya dalam surat Al-Hadid (57) berikut :

يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (12)
)"Yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang Mu’min laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka): "Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) Syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang banyak. (Q.S. Al-Hadid (57) : 12)

(Ngeri ih,, tapi pasti bakal terjadi, Ya alloh, bimbinglah hambaMu ini. Tunjukkanlah jalan yang lurus, tetap kan hati kami beriman dan beramal hanya pada Mu. )

Adapun orang-orang munafik tidak mendapatkan cahaya itu. Mereka berharap agar orang-orang Mu’min mau menunggu mereka ketika melewati Shirath agar mendapatkan cahaya yang diberikan Allah kepada orang-orang Mu’min. Ini merupakan salah satu bentuk kehinaan yang diberikan Allah kepada orang-orang munafik disebabkan ketika mereka hidup di dunia, mereka selalu bertingkah dan berprilaku yang menyusahkan, menghina dan mengolok-olok orang-orang Mu’min yang serius dan jujur dalam keimanan mereka pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka (orang-orang munafik itu) juga ketika hidup di dunia selalu megharapkan kehancuran orang-orang Mu’min dengan bekerjasama dengan orang-orang kafir. Mereka ragu-ragu terhadap sistem hidup yang Allah turunkan lewat Kitab dan Rasul-Nya, berprasangka buruk terhadap Allah dan Rasul-Nya, serta ditipu oleh angan-angan kosong yang ditiupkan setan (Qarin) kepada mereka. Pada saat mau melewati Shirath, baru mereka menyadari kebenarana iman, sikap dan prilaku orang-orang Mu’min. Allah menjelaskan dalam firman-Nya :

يَوْمَ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ لِلَّذِينَ آمَنُوا انْظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُورِكُمْ قِيلَ ارْجِعُوا وَرَاءَكُمْ فَالْتَمِسُوا نُورًا فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُورٍ لَهُ بَابٌ بَاطِنُهُ فِيهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهُ مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَابُ (13) يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُنْ مَعَكُمْ قَالُوا بَلَى وَلَكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ الأَمَانِيُّ حَتَّى جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ وَغَرَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ (14) فَالْيَوْمَ لا يُؤْخَذُ مِنْكُمْ فِدْيَةٌ وَلا مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مَأْوَاكُمُ النَّارُ هِيَ مَوْلاكُمْ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ (15)

“Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman: "Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu". Dikatakan (kepada mereka): "Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)". Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.(13) Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang Mu’min) seraya berkata: "Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?" Mereka menjawab: "Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (setan) yang amat penipu.(14) Maka pada hari ini tidak diterima tebusan dari kamu dan tidak pula dari orang-orang kafir. Tempat kamu ialah Neraka. Dialah tempat berlindungmu. Dan dia adalah sejahat-jahat tempat kembali.(5) (Q.S. Al-Hadid (57) : 13 – 15)

(Aku termasuk orang munafik bukan ya? keknya gitu deh.. )


Nasib orang-orang munafik itu sama dengan orang-orang kafir (tidak beriman kepada Allah) dan orang-orang musyrik (yang menyekutukan Allah). Bahkan lebih parah agi. Mereka sama-sama dimasukkan ke dalam Neraka Jahannam. Allah menjelaskannya :

بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا (138) الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا (139) وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا (140)

“Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih,(138) (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang Mu’min. Apakah mereka mencari kemuliaan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kemuliaan kepunyaan Allah.(139) Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al Qur'an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan, maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam,(140) (Q.S. An-Nisa’ (4) : 138 – 140)"

Nah, udah dibaca kan?

Moga aja matanya gak puyeng ya, isinya tulisan mua, hehe..

Jadi setelah baca artikel diatas. Aku malah jadi kepikiran, gimana nasib aku nanti ya? klo pas aku lewatin jembatan itu?

Jadi kepikiran juga, selama ini kan aku gak bener ibadahnya, apa aku bisa lolos lewatin jembatan itu? apa aku akan jatuh tergelincir kedalam neraka Jahanam? Naudhubillahi min zalik, jangan sampai. So mulai berusaha jadi muslimah yang baik. Hayoo.. semangat, Kudu bisa. sekarang ganti cita-cita, yang awalnya dunia mulu, sekarang cita-cita aku adalah.. " BISA MELEWATI JEMBATAN DENGAN SELAMAT SEHAT WAL AFIAT SAMPE SURGA".

Ya Alloh bimbinglah hambaMu yang hina ini. :( HambaMu ini atut ya Alloh, atut banget. :(

Tidak ada komentar: