About Me

Kumpulan cerita, ocehan, renungan dan filosofi hasil dari buah pikiran sendiri dicampur aduk dengan buah pikiran orang :D

Minggu, 20 Maret 2011

The Little Goat



Kali ini aku akan cerita tentang sebuah kejadian yang kembali menggugah pikiranku tentang manusia. Sore ini aku kuliah, tepatnya berangkat kuliah sekitar jam 16.45. Cuaca nampaknya kurang bersahabat. Awan hitam tebal menyelimuti langit cikarang diiringi dengan kepulan asap pabrik. Beberapa kali petir terdengar menggelegar. Nampaknya hujan akan turun tidak lama lagi. Hal ini menjadikan semua orang terkesan terburu-buru. Mereka ingin segera lekas sampai rumah atau sampai kampus (seperti aku) agar bisa terhindar dari serangan hujan yang datangnya kroyokan.

Tak hanya pejalan kaki atau pengguna motor yang bisa dibilang pasti akan menjadi korban kebasahan dan kekuyupan jika hujan datang, Namun, nampaknya pengguna kendaraan beroda empat baik yang besar maupun yang kecil, semua terburu-buru.

Perjalananku ke kampus memang tidak terlalu jauh, namun cukup bagiku untuk mengamati sekedar apa yang aku temui di jalan. Asyik berjalan dengan santai disuasana yang mendung teduh (soalnya biasanya cikarang panas banget). Mengamati orang-orang lalu lalang, kendaraan berkejar kejaran, belari silih berganti dari yang besar sampe yang kecil mungil. Sampai akhirya kenikmatan ku terkagetkan oleh sebuah dentuman keras. Bukan petir. Namun seperti sesuatu yang terpukul atau terhantam benda dengan keras.
Rasa penasaranku hilang akan bunyi tersebut. Saat pada waktu yang bersamaan aku melihat dua ekor kambing berlarian di tengah jalan. Salah satunya yang besar dengan selamat lari sampai di trotoar tanpa sedikitpun tersentuh oleh kendaraan. Namun, salah satu lagi yang lebih kecil terhempas hampir 3 meter. Sebuah mobil sedan (semacam jazz, yariz atau x-over, aku tidak terlalu memperhatikan merk mobilnya) menghantam anak kambing itu dengan keras. Mobil itu langung berhenti seketika (kurang lebih sampe 3 menitan) mungkin pengemudinya merasa was-was, deg-degan dan kaget. Dan si kambing, terhempas dan sempat beguling-guling di tengah jalan.

Melihat kejadian itu, aku sempat berpikir, kambing itu tidak akan dalam keadaan yang baik. Walau tidak mati setidaknya dia pingsan. Namun, ternyata aku salah. Dengan penuh rasa takjup aku memperhatikan si kambing malang itu. Ia dengan lincahnya langsung bangun (setelah terguling) meloncat dan berlari menuju trotoar. Ia bisa berdiri dengan tegak. Bahkan beberapa kali meloncat setelah di trotoar. Takjup aku ucap “Wow...”. Yah, aku membayangkan bagaimana kalau itu adalah manusia. Pasti dia sudah pingsan terkulai ditengah jalan menunggu orang menolongnya. Karena sudah dua kali aku melihat kecelakaan di depan kampus dan dua-duanya terjadi tepat di depan mataku. Korbannya tidak terguling sejauh si kambing. Suara tumbukannya tidak sekeras si kambing. Hempannya tidak sejauh si kambing dan semuanya tidak setegar si kambing.

Ups.. aku tidak menyamakan manusia dengan kambing, hanya saja aku berpikir. Teryata manusia benar benar manja ya. Emang si, kambing gak punya pikiran wakau dia punya otak. Tapi apa kambing gak punya perasaan? Eh maksudnya punya rasa? Atau mungkin memang si kambing benar benar tegar. Hehe.. gak tau juga.

Dan, begitulah yang terlintas di benakku. Hehe.. dan untungnya juga, kedaan jalan tidak terlalu rame. Coba klo pas rame, semua pada lagi ngebut gak mau ketemu dikroyok ujan, tiba-tiba si mobil berenti mendadak, eh dibelakangnya ada truk atau mobil lain yang jalannya kenceng.... DUER!!! Tabrak dari belakang,, dan untungnya juga di samping mobil gak ada motor yang lewat, coba klo ada motor, kambingnya ke guling berenti di depan motor. Trus motornya gak sempet ngerem, oleng dan DUER !! jadilah kecelakaan beruntun. Dan untungnya, semua itu tidak terjadi :D
Sekian.

“open your mind to everything that you find in your life.”(nunkz qi enowiga)

Tidak ada komentar: